Fashion korea dimulai dari pakaian
tradisional yang cukup unik dengan warna-warna cerah yang dipadu
padankan, busana tersebut biasanya dipakai oleh para bangsawan pada masa
dinasti joseon. Pakaian tersebut bernama Hanbok untuk korea selatan
sedangkan untuk korea utara bernama choson-ot, pakain ini sering
ditandai dengan warna-warna yang cerah dan garis sederhana tanpa saku.
Berikut ini beberapa contoh busana Hanbok :
Di dunia fashion, gaya berbusana berkembang secara dinamis mengikuti perkembangan jaman. Begitu pula dengan fashion korea, tanpa fashion korea jaman dulu tidak mungkin ada fashion korea modern seperti saat ini. Kita pun memiliki busana tradisional seperti kebaya dan batik. Busana tradisional korea yang akan kita bahas kali ini adalah hanbok. Mungkin beberapa dari kalian sudah akrab dengan istilah ini. Hanbok memiliki bagian yang sangat banyak, oleh sebab itu kita akan membahasnya dalam beberapa artikel terpisah. Yang pertama kita akan membahas tentang sejarahnya, selanjutnya kita akan membahas bagian-bagian dari hanbok. Mari kita simak pembahasannya.
Hanbok merupakan busana tradisional Korea
yang sudah ada sejak lama. Busana ini memiliki bentuk mengembang,
sehingga bisa dipakai oleh orang yang bertubuh kurus atau gemuk. Pakaian
seperti ini bisa anda lihat pada drama korea kolosal, salah satunya
adalah Jewel in The Palace. Di dalam setiap scene dalam drama
ini kita selalu melihat tokohnya memakai hanbok. Jika kita lihat, busana
tradisional hanbok memiliki potongan seperti gaun peplum yakni agak
mengembang di bagian dada hingga ke bawah. Aksen garis dan lekuk pada
pakaian menampilkan kecantikan dan keanggunan wanita korea secara alami.
Pemakaian hanbok sudah ada sejak jaman Dinasti Gojoseon. Hanbok terdiri
atas beberapa bagian, dan dari penelitian sejarah diketahui bahwa tahap
awal pembentukan hanbok dimulai pada Dinasti Goguryeo. Saat itu sudah
dikenal Chima yang merupakan bagian rok dari handbok dan Jeogori yang
merupakan struktur dasar dari hanbok. Pada waktu itu baik pria maupun
wanita memakai pakaian yang memiliki lengan panjang atau yang disebut
dengan Jeogori. Seiring dengan perkembangan waktu, busana tradisional hanbok
mengalami beberapa modifikasi. Salah satu modifikasi yang paling
signifikan adalah bagian lengan yang semakin pendek. Perubahan ini sudah
tepat karena dengan modifikasi tersebut kini hanbok bisa dipakai untuk
siapa saja. Salah satu contohnya adalah Otgoreum, jenis busana ini
sempat menarik perhatian orang Barat. Pada Dinasti Joseon, perbedaan
pemakaian busana untuk pria dan wanita semakin terlihat. Salah satu
perubahan yang cukup siginifikan adalah Jeogori untuk wanita. DI masa
Dinasi Joseon ini Jeogori hadir dengan bentuk yang lebih pendek dan
sempit. Dan pada dinasti ini modifikasi Jeogori dilakukan secara intens
hingga akhir periode Dinasti Joseon. Selama 2000 tahun masa
perkembangannya pakaian tradisional hanbok
perlahan-lahan memudar dari perhatian masyarakat. Ini terutama
disebabkan karena pada tahun 1895 pemerintah Korea membuat keputusan
untuk menggunakan pakaian barat sebagai busana resmi. Busana tradisional hanbok semakin terkikis oleh busana korea modern yang menawarkan bentuk dan motif yang semakin atraktif. Hingga sekarang pun dominasi pakaian korea modern
tidak mampu dikalahkan oleh busana tradisional Korea seperti hanbok.
Namun beruntung berkat serial drama korea seperti Jewel in The Palace,
masyarakat korea menjadi sadar kembali bahwa mereka memiliki busana
tradisional yang sangat indah. Bahkan kini hanbok tidak hanya terkenal
di Korea, namun di seluruh dunia. Hanbok adalah busana tradisional yang tidak mungkin
dipisahkan oleh jati diri orang Korea. Hanbok mampu menampilkan citra
orang Korea yang sesungguhnya. Oleh sebab itu kini pemakaian hanbok
berusaha dipopulerkan kembali. Dari kecil masyarakat Korea sudah
diajarkan memakai hanbok. Baju yang dipakai bayi setelah kelahirannya
disebut dengan Baenaetjeogori. Kemudian pada perayaan ulang tahunnya
pertamanya, bayi akan dipakaikan Saekdong-dolbok . Ketika sudah dewasa,
banyak pasangan yang memakai Honrye-bok pada upacara pernikahan mereka.
Kemudian orang-orang yang sudah meninggal juga memiliki busana tradisional khusus yang disebut dengan Sueui, sedangkan keluarga yang ditinggalkan akan memakai Sang-bok.
Desain Hanbok
Sesuai dengan perkembangaya hanbok
korea mengalami begitu banyak perubahan yang tidak lagi sesuai dengan
aslinya tetapi disesuaikan dengan perkembangan jaman, hanya untuk alasan
praktis saja. Sepanjang sejarah korea memiliki tradisi pakaian dimana
aristrokrat dan penguasa mengadopsi berbagai jenis campuran asing yang
juga dipengaruhi oleh gaya pribumi, sementara itu rakyak jelata terus
mengunakan gaya busana yang berbeda dari pakaian adat yang saat ini
dikenal dengan pakain hanbok. Hanbok dirancang untuk menfasilitasi
kemudahan dalam pergerakan dan juga didukung dengan banyaknya motif yang
terdapat pada pakain hanbok. Dari saat ini, struktur dasar hanbok,
yaitu jaket jeogori, celana Baji, dan rok Chima, celana ketat dan
kencang, pinggang panjang serta jaket dikenakan oleh laki-laki dan
perempuan selama bertahun-tahun diawal periode Tiga Kerajaan Korea.
Struktur dasar dan fitur-fitur desain dasar hanbok masih relatif sama
dan tidak berubah sampai hari ini.
Hanbok Pria
Hanbok pria memiliki sedikit perbedaan
dengan hanbok wanita bentuk dan desain jeogori dan baji hampir tidak
berubah. Hanbok pria memiliki desain lebih panjang setara dengan mantel
modern yang mengalami perubahan cukup drastis. Sebelum akhir abad 19,
pria hampir selalu mengenakan yangban jungchimak ketika akan ke luar
negeri. Jungchimak memiliki lengan yang sangat panjang dan bagian
bawahnya telah terbagi pada kedua sisi dan kadang-kadang di bagian
belakangnya juga sehingga menciptakan efek berkibar saat berjalan. Untuk
beberapa hal ini dianggap modis, dan untuk beberapa sarjana itu diangap
tak lebih hanyalah sebuah kesombongan. Daewon-gun berhasil dilarang
jungchimak sebagai bagian dari pakaiannya reformasi program dan
jungchimak akhirnya menghilang.
Durumagi,
yang sebelumnya dikenakan di bawah jungchimak dan pada dasarnya gaun
rumah tersubstitusi jungchimak sebagai busana formal untuk pria yangban.
Durumagi berbeda dari pendahulunya dalam hal ini memiliki lengan lebih
ketat dan tidak memiliki perpecahan di kedua sisi dan belakang. Hal ini
juga sedikit lebih pendek. Hanbok pria tetap relatif sama sejak diadopsi
oleh durumagi.
Hanbok Anak
Hanbok
modern untuk anak-anak terdiri dari hanya dua atau tiga potong dan dapat
dipakai denan mudah. Mereka biasanya terbuat dari kain lebih murah
karena mereka hanya dipakai sekali atau dua kali setahun selama liburan
besar seperti Chuseok dan Seolnal. Anak-anak juga berdandan hanbok pada
ulang tahun pertama mereka.