Sabtu, 01 Desember 2012

Sejarah fashion di Korea


Fashion korea dimulai dari pakaian tradisional yang cukup unik dengan warna-warna cerah yang dipadu padankan, busana tersebut biasanya dipakai oleh para bangsawan pada masa dinasti joseon. Pakaian tersebut bernama Hanbok untuk korea selatan sedangkan untuk korea utara bernama choson-ot, pakain ini sering ditandai dengan warna-warna yang cerah dan garis sederhana tanpa saku.
Berikut ini beberapa contoh busana Hanbok :
















Di dunia fashion, gaya berbusana berkembang secara dinamis mengikuti perkembangan jaman. Begitu pula dengan fashion korea, tanpa fashion korea jaman dulu tidak mungkin ada fashion korea modern seperti saat ini. Kita pun memiliki busana tradisional seperti kebaya dan batik. Busana tradisional korea yang akan kita bahas kali ini adalah hanbok. Mungkin beberapa dari kalian sudah akrab dengan istilah ini. Hanbok memiliki bagian yang sangat banyak, oleh sebab itu kita akan membahasnya dalam beberapa artikel terpisah. Yang pertama kita akan membahas tentang sejarahnya, selanjutnya kita akan membahas bagian-bagian dari hanbok. Mari kita simak pembahasannya.
Hanbok merupakan busana tradisional Korea yang sudah ada sejak lama. Busana ini memiliki bentuk mengembang, sehingga bisa dipakai oleh orang yang bertubuh kurus atau gemuk. Pakaian seperti ini bisa anda lihat pada drama korea kolosal, salah satunya adalah Jewel in The Palace. Di dalam setiap scene dalam drama ini kita selalu melihat tokohnya memakai hanbok. Jika kita lihat, busana tradisional hanbok memiliki potongan seperti gaun peplum yakni agak mengembang di bagian dada hingga ke bawah. Aksen garis dan lekuk pada pakaian menampilkan kecantikan dan keanggunan wanita korea secara alami. Pemakaian hanbok sudah ada sejak jaman Dinasti Gojoseon. Hanbok terdiri atas beberapa bagian, dan dari penelitian sejarah diketahui bahwa tahap awal pembentukan hanbok dimulai pada Dinasti Goguryeo. Saat itu sudah dikenal Chima yang merupakan bagian rok dari handbok dan Jeogori yang merupakan struktur dasar dari hanbok. Pada waktu itu baik pria maupun wanita memakai pakaian yang memiliki lengan panjang atau yang disebut dengan Jeogori. Seiring dengan perkembangan waktu, busana tradisional hanbok mengalami beberapa modifikasi. Salah satu modifikasi yang paling signifikan adalah bagian lengan yang semakin pendek. Perubahan ini sudah tepat karena dengan modifikasi tersebut kini hanbok bisa dipakai untuk siapa saja. Salah satu contohnya adalah Otgoreum, jenis busana ini sempat menarik perhatian orang Barat. Pada Dinasti Joseon, perbedaan pemakaian busana untuk pria dan wanita semakin terlihat. Salah satu perubahan yang cukup siginifikan adalah Jeogori untuk wanita. DI masa Dinasi Joseon ini Jeogori hadir dengan bentuk yang lebih pendek dan sempit. Dan pada dinasti ini modifikasi Jeogori dilakukan secara intens hingga akhir periode Dinasti Joseon. Selama 2000 tahun masa perkembangannya pakaian tradisional hanbok perlahan-lahan memudar dari perhatian masyarakat. Ini terutama disebabkan karena pada tahun 1895 pemerintah Korea membuat keputusan untuk menggunakan pakaian barat sebagai busana resmi. Busana tradisional hanbok semakin terkikis oleh busana korea modern yang menawarkan bentuk dan motif yang semakin atraktif. Hingga sekarang pun dominasi pakaian korea modern tidak mampu dikalahkan oleh busana tradisional Korea seperti hanbok. Namun beruntung berkat serial drama korea seperti Jewel in The Palace, masyarakat korea menjadi sadar kembali bahwa mereka memiliki busana tradisional yang sangat indah. Bahkan kini hanbok tidak hanya terkenal di Korea, namun di seluruh dunia. Hanbok adalah busana tradisional yang tidak mungkin dipisahkan oleh jati diri orang Korea. Hanbok mampu menampilkan citra orang Korea yang sesungguhnya. Oleh sebab itu kini pemakaian hanbok berusaha dipopulerkan kembali. Dari kecil masyarakat Korea sudah diajarkan memakai hanbok. Baju yang dipakai bayi setelah kelahirannya disebut dengan Baenaetjeogori. Kemudian pada perayaan ulang tahunnya pertamanya, bayi akan dipakaikan Saekdong-dolbok . Ketika sudah dewasa, banyak pasangan yang memakai Honrye-bok pada upacara pernikahan mereka. Kemudian orang-orang yang sudah meninggal juga memiliki busana tradisional khusus yang disebut dengan Sueui, sedangkan keluarga yang ditinggalkan akan memakai Sang-bok.








Desain Hanbok

Sesuai dengan perkembangaya hanbok korea mengalami begitu banyak perubahan yang tidak lagi sesuai dengan aslinya tetapi disesuaikan dengan perkembangan jaman, hanya untuk alasan praktis saja. Sepanjang sejarah korea memiliki  tradisi pakaian dimana aristrokrat dan penguasa mengadopsi berbagai jenis campuran asing yang juga dipengaruhi oleh gaya pribumi, sementara itu rakyak jelata terus mengunakan gaya busana yang berbeda dari pakaian adat yang saat ini dikenal dengan pakain hanbok.  Hanbok dirancang untuk menfasilitasi kemudahan dalam pergerakan dan juga didukung dengan banyaknya motif yang terdapat pada pakain hanbok. Dari saat ini, struktur dasar hanbok, yaitu jaket jeogori, celana Baji, dan rok Chima, celana ketat dan kencang, pinggang panjang serta jaket dikenakan oleh laki-laki dan perempuan selama bertahun-tahun diawal periode Tiga Kerajaan Korea. Struktur dasar dan fitur-fitur desain dasar hanbok masih relatif sama dan tidak berubah sampai hari ini.




















Hanbok Pria
Hanbok pria memiliki sedikit perbedaan dengan hanbok wanita bentuk dan desain jeogori dan baji hampir tidak berubah. Hanbok pria memiliki desain lebih panjang setara dengan mantel modern yang mengalami perubahan cukup drastis. Sebelum akhir abad 19, pria hampir selalu mengenakan yangban jungchimak ketika akan ke luar negeri. Jungchimak memiliki lengan yang sangat panjang dan bagian bawahnya telah terbagi pada kedua sisi dan kadang-kadang di bagian belakangnya juga sehingga menciptakan efek berkibar saat berjalan. Untuk beberapa hal ini dianggap modis, dan untuk beberapa sarjana itu diangap tak lebih hanyalah sebuah kesombongan. Daewon-gun berhasil dilarang jungchimak sebagai bagian dari pakaiannya reformasi program dan jungchimak akhirnya menghilang.
Durumagi, yang sebelumnya dikenakan di bawah jungchimak dan pada dasarnya gaun rumah tersubstitusi jungchimak sebagai busana formal untuk pria yangban. Durumagi berbeda dari pendahulunya dalam hal ini memiliki lengan lebih ketat dan tidak memiliki perpecahan di kedua sisi dan belakang. Hal ini juga sedikit lebih pendek. Hanbok pria tetap relatif sama sejak diadopsi oleh durumagi.


















Hanbok Anak
Hanbok modern untuk anak-anak terdiri dari hanya dua atau tiga potong dan dapat dipakai denan mudah. Mereka biasanya terbuat dari kain lebih murah karena mereka hanya dipakai sekali atau dua kali setahun selama liburan besar seperti Chuseok dan Seolnal. Anak-anak juga berdandan hanbok pada ulang tahun pertama mereka.


Baca Selengkapnya >>>